SDN Larangan 2 Nyaris Ambruk

SDN Larangan 2 Nyaris Ambruk

\"\"LOHBENER – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Larangan 2, Kecamatan Lohbener sangat memprihatinkan. Sekolah yang didirikan tahun 1975 itu hingga kini belum tersentuh perbaikan. Padahal bangunannya nyaris ambruk, sehingga mengancam ratusan siswa yang belajar di sekolah tersebut. Menurut sejumlah guru di sekolah yang terletak di sisi jalur pantura itu, 4 ruang belajar di antaranya sudah tidak layak pakai. Dua ruang yang masih bisa digunakan adalah kelas 1 dan 6. Sedangkan kelas 2 hingga 5 kondisinya rusak parah. Dalam aktifitas belajar setiap harinya, 4 ruang belajar yang rusak itu masih tetap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Pantauan Radar, Kamis (4/8), keempat ruang belajar tersebut kondisi temboknya sudah dalam keadaan rapuh dan sangat lapuk. Bahkan, di beberapa bagian dinding sudah ada yang nyaris ambrol dan struktur bangunannya seakan mau rubuh. Apalagi bagian plafon banyak yang jebol dan bolong. Setiap saat bisa ambrol dan menimpa siswa di bawahnya. Pemandangan lain yang tidak kalah memprihatinkan adalah bagian lantai yang masih berupa tanah. Bahkan, meja dan kursi pun sudah tak layak pakai dan semestinya harus diganti. Sementara itu jika dilihat dari luar, antara ruang kelas yang satu dengan lainnya yang posisinya menyatu, sudah tidak lagi berdiri simetris. “Genteng dan atapnya sudah pada bolong. Kalau musim hujan selalu bocor, dan musim panas banyak debu masuk sehingga seragam anak-anak jadi mudah kotor dan mengganggu pernapasan. Anak-anak mengeluh dan ketakutan, tapi mau bagaimana lagi,” keluh Taslikin, salah seorang guru SDN Larangan 2. Hal serupa diungkapkan guru lainnya, Eni. Dikatakan, sekolah itu pernah ditinjau oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, tapi hingga kini masih belum mendapat jatah perbaikan. Padahal kondisinya semakin rusak termakan usia. Kerusakan bangunan sekolah tentunya berdampak langsung pada animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Hal itu ditunjukkan ketika tibanya tahun ajaran baru, jumlah siswa baru terus mengalami penyusutan. “Warga khawatir keselamatan anaknya jika sekolah. Akibatnya jumlah murid terus mengalami penurunan. Mungkin orang tua berpikir dua kali sebelum menyekolahkan anaknya di sekolah yang kondisinya seperti ini,” tuturnya. Untuk itulah para guru berharap Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Disdik dapat segera memberikan bantuan untuk merealisasikan perbaikan. Permintaan itu terkait keselamatan murid, pendidik, dan seluruh sivitas sekolah serta keberlangsungan layanan pendidikan. Sedangkan dari data yang diperoleh koran ini, sedikitnya 1.300 ruang kelas SD di Kabupaten Indramayu berada dalam kondisi tidak layak pakai dan rusak berat. Sehingga mendesak dilakukan perbaikan untuk kenyamanan dan meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten yang terkenal dengan kilang Pertamina Balongan nya tersebut. (tar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: